Minggu, 09 Desember 2012

Revolusi Dunia


A. Revolusi Perancis

Pada akhir abad ke-18,tepatnya mulai tahun 1789,Perancis mengalami suatu revolusi dahsyat yang besar sekali pengaruhnya terhadap kehidupan dan tata pemerintahan Perancis pada selanjutnya.

1.     Perkembangan Monarki Absolut
Sudah sejak abad ke-13,raja-raja Perancis berusaha untuk menyingkirkan tuan-tuan feodal besar dan memusatkan pemerintahannya. Keadaan ini membuat kedudukan raja menjadi absolut. Kekuasaan raja yang absolut ini dimulai sejak pemerintahan Raja Louis XIII dan mengalami puncaknya pada masa Louis XIV.
Pada masa Louis XIV,pemerintahan dilaksanakan tanpa undang-undang, hukum, parlemen, dan tanpa anggaran belanja yang pasti. Louis XIV memerintatahkan dengan sewenang-wenang. Bahkan ia mempunyai semboyan le ‘etat cest moi (negara adaslah saya). Dengan demikian, hukun tetinggi adalah hukum raja. Namun, pada masa Louis XIV ini tidak terjadi pemberontakan karena raja sangat tegas dan berwibawa.
Ketika Louis XIV wafat, ia digantikan Louis XV yang masih berumur 5 tahun. Louis XV mengangkat Fleurus, gurunya yang juga seorang kardinal sebagai walinya. Pada masa Louis XV ini,Perancis mengalami masa perdamaian dan kemakmuran karena kecakapan dan kebijaksanaan Fleurus. Pada tahun 1774,Louis XVI naik tahta kerajaan. Dia orang baik,namun seorang yang lemah dan tidak bisa memerintah. Ia selalu mengubah perintah-perintahnya menurut nasehat terakhir seseorang yang berhasil menghampirinya. Orang yang paling dekat adalah istrinya (Marie Antoinette) dan para bangsawan seisi istana. Maka pengaruh mereka besar sekali.
Situasi uni menyebabkan para aparat negara yang sebagian besar adalah bangsawan,berlomba-lomba memperkaya diri. Mereka berpesta pora dan korupsi. Bahkan tanpa sepengetahuan raja,mereka menetapkan pajak-pajak baru.
Dalam situasi pemerintahan yang kacau, raja dan para bangsawan justru semakin kaya. Apalagi mereka tidak perlu membaya pajak. Di sisi lain, rakyat semakin menderita dan miskin. Keadaan yang tidak adil ini menambah kebencian rakyat pada raja.

2.     Masyarakat Kelas Menengah dan Paham-paham Baru
Sebelum revolusi, masyarakat Perancis terbagi menjadi 3 golongan yang masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang berbeda. Golongan-golongan itu sebagai berikut :
a.                        Golongan pertama adalah kaum rohaniwan. Mereka terdiri atas golongan bangsawan dan keluarga-keluarga terkemuka. Golongan rohaniwan memiliki hak istimewa atas tanah-tanah pertanian yang luas dan hutan perburuan. Golongan yang bebas dari pajak dan merupakan pendukung setia dari raja ini, memiliki 300 orang wakil dalam Etats Generaux (Dewan Perwakilan Rakyat).
b.                       Golongan kedua terdiri atas kaum bangsawan dan tuan tanah. Golongan kedua ini juga memiliki hak istimewa. Selain memiliki tanah yang luas dan bebas dari kewajiban membayar pajak,mereka juga boleh memiliki pasukan sendiri. Bahkan mereka dapat memungut pajak dari rakyat. Golongan ini memiliki 300 orang wakil dalam Etats Generaux.
c.                        Golongan ketiga terdiri atas kaum usahawan, yaitu pedagang,petani, dan buruh. Para pengusaha ini sering disebut kaum borjuis. Pada mulanya mereka adalah kelompok pedagang,yang tampil ketika bermunculan kota-kota dagan baru di Eropa.Kaum borjuis banyak dibebani pajak yang memberatkan. Pada pekembangannya kum cendekiawan juga masuk dalam golongan ini sehingga selain pengusaha,kaum borjuis tedii dari para dokter,ilmuwan,sastrawan,ahli politik, dan ahli hukum. Dalam bidang politik, golongan ini hanya memiliki satu atau dua orang wakil dari Etats Generaux,walaupun peraturan resmi memberi jatah 600 orang wakil.
Situasi ketidakadilan yang mewarnai Perancis abad ke-18 itu mengundang reaksi dari tokoh-tokoh pemikir Perancis. Mereka menghendaki terjadinya perubahan dan pembaruan dalam tata pemerintahan Perancis. Para tokoh yang mengajukan paham-paham baru itu, antara lain :
a.                   Montesquieu (1689-1755)
Pakar hukum Perancis ini berasal dari golongan bangsawan. Ia menghendaki agar Perancis menganut paham monarki konstutusional, artinya pemerintah kerajaan yang kekuasaannya dibatasi oleh undang-undang dasar. Dalam bukunya yang berjudul L’esprit des Lois,ia mencetuskan pendapatnya yang terkenal dengan istilah Trias Politica. Dalam teori tersebut Montesquieu berpendapat bahwa pemerintahan dapat berjalan dengan baik jika diadakan pemisahan kekuasaan legislatif (kekuasaan membuat undang-undang), eksekutif ( kekuasaan menjalankan undang-undang), dan yudikatif (kekuasaan untuk mengadili pelanggar undang-undang).
Sesuai dengan teori ini,masing-masing kekuasaan itu tidak boleh saling mempengaruhi. Dengan demikian,diharapkan hak dan kebebasan warga negara dapat terjamin. Ajaran Montesquieu ini amat berpengaruh, baik di Perancis sendiri atau luar negeri. Setelah revolusi, Perancis menerapkan ajaran ini. Bahkan konstitusi Amerika Serikat juga diilhami dari ajaran itu.
b.                   Jean Jacques Rousseau (1712-1778)
J.J Rousseau adalah seorang pengarang dan filsuf Perancis yang berpengaruh. Dalam bukunya yang berjudul Du Contract Social, dikemukakan bahwa sesuai dengan kodratnya,manusia lahir dalam keadaan bebas dan merdeka. Segala sesuatu yang ada di masyarakat ditentukan secara bersama-sama, bukan oleh seorang saja.
Menurut teori Rousseau,terjadinya negara adalah hasil kontrak (perjanjian) antara rakyat dengan pemerintah. Rakyat mempunyai hak untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Rakyat adalah pemegang kadaulatan,sedangkan pemerintah bertindak atas nama dan kehendak dari rakyat. Perjanjian ini mewajibkan rakyat untuk menaati segala keputusan pemerintah. Namun di lain pihak, pemerintah harus bertanggung jawab terhadap rakyat dengan membuat keputusan yang menyangkut kepentingan bersama. Kalau pemerintah melanggar kontrak tersebut, rakyat boleh mengganti pemerintah tersebut. Teori Rousseau ini biasa disebut Teori Kedaulatan Rakyat.

c.                   Voltaire (1694-1778)
Voltaire adalah seseorang pujangga dan filsuf Perancis. Ia terkenal dengan kritik-kritik pedasnya yang tertuang dalm ulasan,kisah,atau syair-syair. Dalam bukunya Encyclopedia yang terdieri dari 35 jilid, ia mengkritik keadaan buruh administrasi pemerintahan itu,keadaan masyarakat, dan gaya hidup bansawan serta gerejawan.
Kritik Voltaire ini sebenarnya mengungkapkan ajaran-ajaran baru tentang hak asasi manusia, kedaulatan rakyat, hukum,dan kewajiban pemerintah. Rakyat semakin tersadar bahwa penguasa tidak berhak menindas mereka.

Dari bahasan-bahasan di atas, dapat dihimpun ada faktor yang mempercepat timbulnya Revolusi Perancis sebagai berikut :
1).                Faktor politis, yaitu sistem pemerintahan yang absolut, di mana kepentingan rakyat tidak di jamin. Sementara itu kaum bangsawan terlalu diistimewakan dengan baik dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik, golongan bangsawan potensial menindas rakyat.
2).                Faktor ekonomis, terhadap perbedaan menyolok dalam bidang ekonomi antara golongan atas,dengan golongan bawah, yaitu rakyat kecil yang biasa disebut golongan III. Di satu pihak raja dan bangsawan yang bebas dari pajak, hidup mewah dan menghamburkan uang hingga kas negara kosong. Di pihak lain,rakyat kecil hidup miskin dan dibebani macam-macam pajak.
3).                Faktor sosial, kaum borjuis yang ikut dalam pemerintahan dan menguasai perekonomian merasa tidak puas karena tidak memperoleh hak-hak istimewa seperti kaum bangsawan. Meeka lalu menggerakkan rakyat untuk melakukan revolusi.
4).                Faktor Ideologis, yang dimaksud adalah ide-ide dan paham-paham dari para cendekiawan, seperti Voltaire, Montesquieu, dan J.J Rousseau.
Sebab-sebab di atas berkaitan satu sama lain dan semuanya menunjukkan jadi satu begitu lama sehingga masyarakat tidak dapat menahan lagi dan meletuslah menjadi revolusi.

3.     Meletusnya Revolusi Perancis 1789 dan Pengaruhnya
Situasi masyarakat menjelang meletusnya revolusi dicekam bebrbagai ketegangan. Louis XVI yang amat dipengaruhi oleh istrinya yang berasal dari Austria, membuat rakyat Perancis membenci Austria dan ratu mereka. Maria Antoinette tidak popule di mata rakyat karena selain menghambur-hamburkan uang, juga mementang ssegala pembaruan politik.
Louis XVI sebenarnya beniat baik ketika ia menerima usulan dari para bangsawan untuk mengaktifkan kembali Etats Generaux yang sudah tidak bersidang sejak tahun 1614. Pembaruan politik lewat Etats Generaux ini dimaksudkan untuk memperbaiki perekonomian Perancis yang hancur. Ketika lembaga ini dipanggiluntuk bersidang pada tanggal 17 Meu 1789, segera timbul pertengkaran hebat soal cara pemungutan suara dalam sidang. Golongan pertama dan Golongan kedua mengusulkan suara per golongan sedangkan golongan ketiga mengusulkan setiap orang satu suara.
Di samping perbedaan cara pemungutan suara, masih ada perbedaan tentang tujuan diadakannya sidang. Golongan pertama dan Golongan kedua bersidang untuk menghindari pajak yang akan ditentukan menteri keuangan, walaupun kedoknya membela rakyat kecil, sedangkan golongan ketiga bersidang untuk memperbaiki nasib rakyat dengan memuntut perombakan sosial ekonomi secara mendasar. Akhirnya, karena perbedaan ini, sidang Etats Generaux gagal. Raja yang condong pada kaum bangsawan memutuskan sidang daiadakan kembali dengan cara yang sama. Keputusan ini ditentang golongan ketiga yang dipimpin Mirabeau. Akhirnya pada tanggal 17 Juni 1789,golongan ketiga mengadakn sidang sendiri dan memproklamirkan diri sebagai Dewan Nasional (National Assembly).
Golongan ketiga yang mempunyai semboyan liberte (kebebasan), egalite (persamaan), dan fraternite (persaudarran), segera bersidang kembali. Tapi raja membubarkan dengan kekerasan. Hal ini menimbulkan kemarahan hebat pada rakyat yang akhirnya mengadakan pemberontakan di seluruh Paris. Pada tanggal 14 Juli 1789 mereka mengadakan penjara Bastille yang dianggap sebagai simbol penindasan. Peristiwa ini menandai dimulainya Revolusi Perancis.
Pemberontakan tidak dapat dikendalikan,bahkan raja sampai menyembunyikan diri di Versailles untuk menghindari kemarahan rakyat. Tapi rakyat semakin marah ketika mendengar desas-desus bahwa raja menyiapkan pasukan untuk membasmi pemberontakan. Dengan kekuatan besar, rakyat menyerbu istana Versailles dan menahan raja pada tanggal 5 Oktober 1789,kemudian dibawa ke Paris dan ditempatkan di Istana Tulleries. Sementara itu, Dewan Nasional yang kemudian dikenal sebagai Dewan Konstitusi (Contituent Assembly) mengasdakan sidang untuk membuat undang-undang dasar dan mengambil beberapa tindakan sebagai berikut :
a.                        Menghapus hak istimewa yang dimiliki kaum bangsawan dan Gerejani.
b.                       Diumumkan hak-hak asasi manusia, seperti kesamaan dalam hak, kebebasan, perlindungan hukum, keamanan, dan kebebasan mengutarakan pendapat.
c.                        Diadakan perubahan secara radikal dalam bidang pengadilan, keuangan, politik, dan sosial.
d.                       Gereja Katolik di bawah pengawasan Negara.
Awal 1791,konstitusi baru sudah selesai dan disodorkan kepada raja untuk ditandatangani, tetapi raja menolak. Bahkan pada bulan Juni 1791 raja berusaha melarikan diri ke Austria, namun tertangkap  di Varennes dan dibawa kembali ke Paris. Dewan Konstituante lalu memperbaiki konstitusi lagi dan selesai pada bulan September 1791. Akhirnya raja pun menyetujuinya serta berjanji mau memerintah berdasarkan konstitusi itu. Revolusi Perancis tahun 1789 membawa pengaruh besar terhadap  perkembangan kehidupan sosial, politik, dan ekonomi di Perancis maupun Eropa, serta di seluruh dunia. Di bidang sosial, Revolusi Perancis mempengaruhi susunan masyarakat feodal yang kemudian digantikan susunan masyarakat baru yang tanpa penggolongan. Perjuangan hak asasi manusia pun semakin digalakkan. Di bidang politik, paham nasionalisme dan liberalisme semakin berkembang. Demikian kekuasaan negara semakin dilaksanakan secara demokratis dan dibatasi dengan undang-undang. Dalam bidang ekonomi,sistem gilda dihapuskan karena tidak sesuai lagi dengan asas kebebasan. Petani pun menjadi pemilik tanah dan pajak-pajak feodal dihapuskan.

B. Revolusi Amerika

1. Sejarah Amerika Serikat
Secara tradisional dimulai dengan Deklarasi Kemerdekaan di tahun 1776, namun wilayahnya diduduki pertama oleh Amerika asli sejak zaman prasejarah dan kemudian juga oleh kolonis Eropa yang mengikuti perjalanan Christopher Columbus dimulai pada tahun 1492.Pemukiman terbesar adalah oleh Inggris di Pantai Timur, mulai tahun 1607. Oleh para 1770 Tiga Belas Koloni berisi dua setengah juta orang, yang makmur, dan telah mengembangkan politik sendiri dan sistem hukum mereka. Ancaman pemerintah Inggris kepada pemerintah Amerika sendiri menyebabkan perang pada 1775 dan Deklarasi Kemerdekaan pada tahun 1776. Dengan dukungan militer dan keuangan yang besar dari Perancis, para patriot memenangkan Revolusi Amerika .Pada 1789, Konstitusi menjadi dasar bagi pemerintah federal Amerika Serikat , dengan pahlawan perang George Washington sebagai presiden pertama. Bangsa muda terus berjuang dengan lingkup pemerintah pusat dan dengan pengaruh Eropa, menciptakan pertama partai politik di tahun 1790-an , dan pertempuran perang kedua untuk kemerdekaan pada tahun 1812 .Diperluas ke arah barat wilayah AS di seluruh benua, menyikat samping penduduk asli Amerika dan Meksiko, dan modernisasi mengatasi yang ingin memperdalam ekonomi daripada memperluas geografi. Perbudakan Afrika dihapuskan di Utara, tetapi permintaan berat dunia untuk kapas biarkan berkembang di negara Selatan . Pemilihan 1860 dari Abraham Lincoln menyerukan untuk tidak ekspansi lebih dari perbudakan dipicu krisis sebagai sebelas budak negara memisahkan diri untuk mendirikan Negara Konfederasi Amerika pada tahun 1861. The berdarah Perang Saudara Amerika (1861-1865) mendefinisikan kembali bangsa dan tetap acara ikon pusat. Selatan dikalahkan dan, dalam era Rekonstruksi , AS berakhir perbudakan, diperpanjang hak untuk Amerika Afrika , dan diterima kembali negara separatis dengan pemerintah setia. Pemerintah nasional lebih kuat, dan sekarang memiliki tugas eksplisit untuk melindungi individu. Kehadiran 48 negara yang berdekatan yang diakui oleh awal 1912, dengan Alaska dan Hawaii ditambahkan pada tahun 1959.
Berkat sebuah ledakan kewirausahaan di Utara dan kedatangan jutaan pekerja imigran dari Eropa, AS menjadi kekuatan industri terkemuka pada awal abad 20. Jijik dengan korupsi, pemborosan, dan politik tradisional mendorong gerakan Progressive , 1890-an-tahun 1920, yang mendorong reformasi di bidang industri dan politik dan dimasukkan ke dalam Konstitusi itu hak pilih perempuan dan Larangan alkohol (yang terakhir dicabut pada 1933). Awalnya netral dalam Perang Dunia I , Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman pada tahun 1917, dan didanai kemenangan Sekutu. Bangsa ini menolak untuk mengikuti Presiden Woodrow Wilson kepemimpinan dan tidak pernah bergabung dengan Liga Bangsa-Bangsa . Setelah satu dekade makmur pada tahun 1920 dengan Wall Street Crash tahun 1929 menandai awal dari sebuah dekade-lama seluruh dunia Depresi Besar . Sebuah penataan kembali politik dikeluarkan Partai Republik dari kekuasaan dan terpasang Demokrat Franklin D. Roosevelt dan mahal nya rumit dan New Deal program untuk bantuan, pemulihan, dan reformasi. Roosevelt koalisi Demokrat , terdiri dari etika di utara, serikat buruh, mesin-kota besar, intelektual, dan Selatan putih, mendominasi politik nasional ke 1960-an. Setelah Jepang menyerang Pearl Harbor pada Desember 1941, AS memasuki Perang Dunia II berdampingan dengan Sekutu dan membantu mengalahkan Nazi Jerman di Eropa dan, dengan peledakan yang baru-ditemukan bom atom , Jepang di Asia dan Pasifik.
Uni Soviet dan Amerika Serikat muncul sebagai menentang negara adidaya setelah perang dan memulai Perang Dingin menghadapi tidak langsung dalam perlombaan senjata , para Race Space , dan intervensi di Eropa dan Asia Timur. Liberalisme tercermin dalam gerakan hak-hak sipil dan oposisi terhadap perang di Vietnam memuncak pada tahun 1960-70 sebelum memberikan cara untuk konservatisme pada awal tahun 1980. Perang Dingin berakhir ketika Uni Soviet bubar pada tahun 1991, meninggalkan AS untuk makmur dalam booming Era Informasi ekonomi yang didorong, setidaknya sebagian, oleh teknologi informasi . konflik internasional dan ketidakpastian ekonomi tinggi oleh 2001 dengan serangan September 11 dan berikutnya Perang Teror dan resesi akhir-2000 .

2. Masa Kolonisasi
Pada abad ke-17 hingga k-19, banyak penduduk Eropa pindah ke Amerika Utara. Mereka yang pindah adalah golongan penduduk yang merasa tertindas oleh kekuasaan raja inggris, terutama golongan puritan. Golongan puritan menolak memeluk agama anglikan yang merupakan agama resmi di inggris.  Ketika tiba di benua Amerika, para kolonis itu hidup secara berkelompok sesuai dengan profesi dan keyakinan yang sama. Daerah-daerah itu akhirnya berkembang menjadi koloni-koloni. Koloni-koloni awal itu antara lain sebagai berikut.
a. Roanake
Dimulai oleh Sir Walter Raleight tahun 1587 di Pulau Roanake Timur North Carolina. Tanah di seberang pulau dinamai Virginia untuk menghormati Ratu Elizabeth I (tahun 1558-1603) yang tetap perawan. Ketika pertama kali datang, mereka terdiri atas 91 laki-laki, 17 wanita, dan 9 anak-anak. Tetapi semua kolonis dimusnahkan oleh suku indian.
b. Jamestown
adalah pemukiman yang terletak di Pulau Jamestown di Koloni Virginia . Didirikan sebagai "James Fort" pada 14 Mei 1607 , itu adalah yang pertama permanen pemukiman bahasa Inggris dalam apa yang sekarang Amerika Serikat , berikut beberapa usaha yang gagal sebelumnya, termasuk Lost Colony of Roanoke . Ini didirikan oleh Perusahaan London (kemudian menjadi Perusahaan Virginia ), berkantor pusat di Inggris. Kota ini terletak di James Kota Shire pada formasi tersebut pada tahun 1634 sebagai salah satu dari delapan asli shires dari Virginia . Dalam satu tahun ini yayasan Jamestown, Perusahaan Virginia membawa Polandia dan Belanda kolonis untuk membantu meningkatkan pemukiman. Pada 1619, para budak Afrika pertama dibawa ke Jamestown oleh pedagang Belanda, menandai awal perbudakan di Amerika Serikat masa depan . George, Bermuda resmi didirikan (seperti New London) pada tahun 1612, sedangkan James Fort, di Virginia, tidak untuk dikonversi menjadi Towne James sampai 1619. Selanjutnya, yang terakhir tidak bertahan ke hari ini. Pada 1699, ibukota Jamestown dipindahkan ke Tengah Perkebunan , sekitar 8 mil (13 km) yang jauh. komunitas itu, yang juga menjadi rumah baru College of William dan Mary pada 1693, berganti nama Williamsburg pada tahun 1699. Jamestown tidak lagi ada sebagai pelunasan setelah pemindahan ibukota, yang ada saat ini hanya sebagai sebuah situs arkeologi. Di zaman modern, Jamestown adalah salah satu dari tiga lokasi terdiri dari Segitiga Bersejarah Kolonial Virginia , bersama dengan Williamsburg dan Yorktown . Jamestown menawarkan dua daerah bersejarah untuk mengunjungi. Historic Jamestowne , situs arkeologi di Pulau Jamestown, dilakukan melalui kerjasama dengan Jamestown National Historic Site , bagian dari Colonial National Historical Park (sebuah unit dari National Park Service), dan Pelestarian Virginia . Yang lainnya adalah interpretatif situs sejarah hidup dikenal sebagai Jamestown Settlement , yang terletak 1,25 mil (2,01 km) dari lokasi asli dari koloni. Yang terakhir ini dioperasikan oleh Yorktown Jamestown Foundation dalam hubungannya dengan Persemakmuran Virginia dan didirikan untuk sesquarcentennial perayaan ulang tahun ke-350-dari Jamestown pada tahun 1957. Di dekatnya, yang Jamestown-Skotlandia Ferry layanan menyediakan link di bagian navigasi dari Sungai James untuk kendaraan dan penumpang affords pemandangan Pulau Jamestown dari sungai.
c. Koloni Plymouth
adalah koloni Inggris di Amerika Utara dari tahun 1620 hingga tahun 1691. Pada puncaknya, Koloni Plymouth meliputi hampir seluruh bagian tenggara Massachusetts.Koloni Plymouth bersama dengan Jamestown, Virginia, merupakan salah satu koloni pertama yang didirikan oleh orang Inggris di Amerika Utara. Dibantu oleh Squanto, seorang penduduk asli Amerika, koloni ini mampu menandatangani perjanjian dengan Kepala Suku Massasoit yang membantu memastikan keberhasilan koloni. Koloni ini memainkan peran penting dalam Perang Raja Philip. Namun, koloni ini dianeksasi oleh Koloni Teluk Massachusetts tahun 1691.
Selanjutnya, koloni-koloni itu berkembang menjadi 13 koloni. Sejarah asli 13 koloni adalah kisah kusut memang. Ada banyak cara untuk melihat peristiwa dan, di hadapan belakang, mudah untuk berpikir Anda memahami Tapi tak ada yang tahu di mana mereka menuju pada saat itu dan bisa saja berakhir dengan sangat berbeda.
1. Virgiia
2. Massachusetts
3. New Hamspire
4. New Jersey
5. Marylad
6. Connecticut
7. Rhode Island
8. North Carolina
9. Deleware
10. New York
11. South Carolina
12. Pennsylvania
13.Georgia
(win tambahonoo dhewe, sing duwur kuii. Karek tahun mbeg pendirine) Ke tiga belas koloni itu secara geografis dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu :
New England Koloni
• Provinsi New Hampshire , kemudian New Hampshire
• Maine Propinsi Massachusetts Bay , kemudian Massachusetts dan Maine
• Rhode Island Koloni Rhode Island dan Perkebunan Providence , kemudian Rhode Island
• Connecticut Colony , kemudian Connecticut Koloni Tengah
• Provinsi New York , kemudian New York dan Vermont [1]
• Provinsi New Jersey , kemudian New Jersey
• Propinsi Pennsylvania , kemudian Pennsylvania
• Delaware Colony
(sebelum 1776, Bawah County di Delaware), kemudian Delaware Koloni Selatan
(Virginia dan Maryland terdiri atas Koloni Chesapeake )
• Propinsi Maryland , kemudian Maryland
• Koloni dan Dominion of Virginia , kemudian Virginia , Kentucky dan West Virginia
• Propinsi North Carolina , kemudian North Carolina dan Tennessee
• Provinsi South Carolina , kemudian South Carolina
• Provinsi Georgia , kemudian Georgia


3.    Latar Belakang Munculnya Revolusi Amerika

Revolusi merupakan letusan klimaks dari konflik yang berkembang dalam suatu masyarakat/ Pada kasus Amerika,konflik itu terjadi antara pihak kolonis dan Inggris yang sudah dimulai sejak awal kolonisasi. Para kolonis dating ke Amerika dengan tujuan untuk dapat hidup tanpa kekurangan,baik secara ekonomis maupun politis. Namun dipandang dari sudut Inggris, kolonisasi itu bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi Negara induk. Oleh karena itu, pemerintah Inggris tidak mungkin memberi kebebasan pada Amerika. Perbedaan kepentingan antara para kolonis dengan Inggris semakin berkembang dengan keluarnya Navigation Act (tahun 1660) dan Staple Act (tahun 1763). Para kolonis merasa berjasa ikut mengalahkan Perancis dan Indian, sehingga berhak atas daerah pegunungan Appalachia. Namun tampaknya justru Inggris memandang kemenangan atas Perancis adalah awal kekuasaan di tanah koloni. Di bawah Perdana Menteri Grenville, Inggris memulai mengintensifkan brbagai undang-undang, termasuk Molasses Act (tahun 1773) yang diperluas menjadi Sugar Act (tahun 1764).
Setahun kemudian (tahun 1765), Inggris mengeluarkan Stamp Act. Peraturan ini disusul dengan keluarnya Townshend Act pada tahun 1767 yang mengatur bahwa gubernur yang bertugas di koloni-koloni harus dibayar oleh pemerintah Inggris. Masyarakat koloni lalu bersemboyan no taxation without representation (tidak akan membayar pajak kalau tidak ada perwakilan. Tetapi semboyan ini tidak digubris. Aksi penentangan yang paling keras dating dari koloni Massachusets. Di bawah pimpinan Samuel Admas, mereka mementang keuasaan Parlemen Inggris dan membentuk Committee of Correspondense pada tahun 1772. Komite ini bertujuan untuk menjalin komunikasi dengan koloni lain,bahkan kemudian koloni-koloni yang lain membentuk komite yang sejenis.
Pada tahun 1773,kembali Inggris mengeluarkan Tea Act yang mengharuskan pedagang Amerika membayar cukai 2 kali, sedangkan anggota EIC (East  Indian Company) hanya satu kali. Hal ini jelas membuat pedagang Amerika kalah bersaing. Kelompok Samuel Admas memboikot undang-undang ini dalam suatu peristiwa The Boston Tea Party (Pesta The Boston). Mereka menyamar sebagai Indian dan merebut kapal pengangkut the asal Inggris. Kemudian menumpahkan seluruh isinya ke laut. Inggris mereaksi gerakan boikot ini dengan mengisolasi Messachusets. Tetapi tidak menyurutkan perjuangan mereka, bahkan dari Committee of Correspondense terbentuklah minute man. Yang merupakan embiro tentara Amerika.
Selanjutnya di berbagai koloni muncul Provincial Conggres yang berfungsi sebagai pemerintahan bayangan. Pada bulan September 1774, diadakan First Continental Conggres yang mengambil keputusan untuk mengajukan petisi agar raja Inggris mencabut semua undang-undang yang merugikan koloni,dan memuntut agar kolonis diakui sederajat dengan warga Inggris di Eropa. Selain itu,dibentuk The Continental Association yang mengorganisir aksi di seluruh koloni. Larangan untu bekerja sama ekspor impor dengan Inggris merupakan tindakan nyata. Inggris tidak mau mendengarkan para kolonis, bahkan menggunakan kekuatan militer untuk menumpas mereka. Akhirnya, pada Second Continental Conggres bulan April 1775, dibentuk tentara Amerika yang dipimpin oleh George Washington sebagai panglima tertinggi


4.    Pernyataan Kemerdekaan 4 Juli 1776 dan Pengaruhnya

Seiring dengan meruncinngnya konflik antara koloni dengan Inggris,mulai  berkembang suatu kesadaran baru bahwa Amerika harus memisahkan diri dari Inggris dan menjadi bangsa yang merdeka. Tokoh yang dianggap sebagai pembawa kesadaran baru itu adalah Thomas Paine, penulis buku berjudul common sense yang berisi tentang pentingnya kemerdekaan. Selanjutnya, Continental Conggres dengan empat pemimpinnya yang terkenal, yaitu Thomas Jefferson, John Adams, James Wilson, dab Alexander Hamilton mengadakan pemungutan suara pada tanggal 2 Juli 1776. Dua hari kemudian, 4 Juli 1776, tiga belas koloni menyatakan kemerdekaan sebagai Negara Amerika Serikat. Deklarasi itu dicetuskan di Philadelphia.
Deklarasi kemerdekaan itusecara tegas menyatakan perpisahaan koloni-koloni Amerika dari Inggris. Inspirator deklarasi itu adalah Thonmas Jefferson. Isi delkarasi dibuka dengan pernyataan bahea manusia diciptakan setara, serta memiliki hak hidup, merdeka, dan bahagia. Kemudian, deklarasi ditutupdengan proklamasi kemerdekaan. Dibawah deklarasi diterapkan 56 tanda tangan para anggota kongres yang mewakili 13 koloni. Adapun presiden pertama Amerika Serikat adalah George Washington.
Pernyataan kemerdekaan Amerika Serikat ini berpengaruh pada timbulnya benih-benih demokrasi di Eropa. Timbulnya Revolusi Perancis (tahun 1789) merupakan bukti adanya pengaruh Revolusi Amerika. Juga di negara-negara Eropa lainnya timbul gerakan yang menentang tindakan yang menindas rakyat. Revolusi Amerika selain mencetuskan Declaration of Independence, juga American Bill of Right yang mengembangkan hak-hak asasi manusia.


C. Revolusi Rusia

Revolusi Rusia diawali rasa tidak puas terhadap pemerintah otokrasi Tsar (kaisar). Rasa tidak puas itu merata hampir di semua golongan masyarakat di kalangan petani yang haus tanah, kaum protariat industri yang baru, kaum bawahan angkatan bersenjata, kaum terpelajar yang tertekan, minoritas-minoritas kebangsaan dan keagamaan yang tertindas, serta sebagian besar kaum borjuis dan kaum ningrat.
Di antara golongan-golongan oposisi yang terpenting ialah kaum demokrat konstitusional yang moderat, kaum sosialis revolusoner (bagian besar petani dan intelegensia), serta kaum sosial demokrat marxist (yang pecah menjadi golongan Bolshevik dan Monshevik).
Pada tahun 1905 seiring dengan kekalahan perang Rusia melawan Jepang, meledaklah rasa rasa tidak puas itu berupa rangkaian pemogokan dan pemberontakan yang keseluruhannya dikenal sebagai Revolusi 1905. Hasilnya hanya berupa pemberian hak-hak sipil dan pembentukan suatu parlemen (Duma), tetapi hak-hak itu segera dibatasi oleh perdana menteri stolypin. Kekecewaan rakyat masih berlanjut.
Kekalahan-kekalahan Rusia dalam perang dunia I dan kebijaksanaan reaksioner Tsar Nicholas II semakin meruncingkan keadaan. Puncaknya adalah meletusnya gerakan rakyat pada bulan Maret 1917 (menurut penanggalan gaya lama bulan Februari,oleh karenannya disebut Revolusi Februari).
Kaum buruh yang mogok di Petrograd (ibu kota waktu itu,sekarang bernama Leningrad) merebut kota tersebut, sedangkan Duma menuntut pemerintah Nicholas untuk bubar dan menegakkan pemerintahan sarurat di bawah pangeran Lvov. Tsar pun turun takhta pada tanggal 15 Maret 1917.
Revolusi Rusia semakin menyakinkan dunia bahwa kekuasaan mutlak dan semena-mena pasti akan jatuh karena berhadapan dengan kekuatan rakyat yang juga punya hak untuk hidup bebas dan mengekspresikan kebebasannya.


D. Revolusi Industri

1. masyarakat inggris abad ke-18
Revolusi industry merupakan perubahan radikal dalam bidang industry yang berlangsung di eropa dalam perjalanan abab ke 18. Keadaan alam di Inggris memang mendukung terjadinya revolusi. Bumi Inggris mengandung biji besi dan batu bara yang baik mutunya. Keduanya merupakan bahan utama untuk industri. Batu bara digunakan untuk bahan bakar mesin-mesin, sedangkan besi merupakan bahan baku industry berat.
Kekayaan alam ini harus digali dan diolah, untuk itu diperlukan manusia yang mau bekerja keras. Masyarakat inggris merupakan sosok yang tekun dan rajin. Mereka didukung oleh lembaga Ilmiah yang bernama The Royal Society for Improving Natural Knowledge, yang didirikan tahun 1662. Para ahli memperoleh kredit untuk mengambangkan industry.
Revolusi industry didukung oleh adanya revolusi agraria dan timbulnya paham ekonomi liberal. Revolusi agraria menunjuk pada perub ahan fungsi tanah, dari lahan pertanian menjadi peternakan. Hal ini karena abad ke 17 dan 18 permintaan wool meningkat pesat, sedangkan harga gandum justru mengalami kemunduran.
Perusahaan dagang di inggris pun memperlancar kegiatan industry. Badan usaha seperti EIC (East Indian Company) dan Plymouth berperan dalam menyediakan bahan baku dan memasarkan hasil industry
2. Munculnya Revolusi Industri
a.Pemilik modal dan perilaku ekonomi
   Revolusi Agraria menyebabkan banyak penduduk yang kehilangan pekerjaannya di bidang pertanian.Akhirnya, mereka pergi ke kota menjadi buruh di pabrik-pabrik,namun tidak sedikit dari mereka yang menjadi pengangguran dan gelandangan.
Hal ini dimanfaatkan oleh para pemilik modal yang telah di ilhami dengan paham ekonomi liberal, oleh para pakar ekonomi seperti David Ricardo, Adam Smith, Thomas Robert Malthus dan John Stuart Mill. Para pemilik modal segera membangun tempat-tempat industri baru. Sistem ekonomi liberal yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah inggris kini akirnya menumbuhkan industry-industri baru di inggris.
   Untuk keperluan revolusi industry, mka di Inggris dilakukan perubahan-perubahan seperti :
1. dari industry rumah dan industry gilda ke industry masal/pabrik/mekanisasi.
2. batu bara dan baja menjadi bahan utama industry
3. dari cara menghasilkan barang utuh atau jadi (generalis) menjadi penghasil bagian barang yang kemudian di assemblink menjadi barang jadi (spesialis)
4. dari permintalan tradisional menjadi pabrik-pabrik tekstil yang serba mesin/besar/modern dan missal
5. perubahan teknik pertanian yang sangat ilmiah, yang semula sangat tradisional.
b. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
   abad ke-18 di Eropa merupakan abad pemikiran dan penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Periode tahun 1701-1800 disebut sebagai abad pencerahan atau pemikiran (aufklung). Revolusi industry di inggris semakin terpacu dengan adanya penemuan-penemuan baru di bidang teknoligi. Penemuan ini adalah sebagai berikut :
1. mesin
a. james Hargreaves. Ia menemukan alat pengintai tahun 1762 yang diberi nama spinning janney.
B Richard arkwright dan johnkay. Mereka menemukan alat tenun otomatis tahun 1768. Alat tenun ini digerakan dengan tenaga air, sehingga mengembangkan industry di tepi-tepi sungai.
c. issac m.singer. ia berhasil menemukan mesin jahit sejak tahun 1815, ia memperoleh hak paten atas temuannya dengan nama I.M.Singer Company.
d. blaise pascal. Ia menemukan mesin hitung, yang kelak dekembangkan Gottfriend Leibnitz dalam bentuk kalkulator tahun 1694.
2. pengangkutan
a. James Watt. Tahun 1763,ia menemukan mesin uap yang merupakan pengembangan dari temuan Thomas Newcomen. Mesin uap James Watt, merupakan inti dari revolusi industry, sehingga ia dianggap sebagai bapak revolusi industry.
b. Richard Trevithick. Pada tahun 1804, ia menemukan lokomotif tenaga uap yang pertama. Penemuan lokomotif ini dikembangkan oleh George Stephenson. Kemudian, George Stephenson dengan dibantu putranya, Robert Stephenson, juga membangun rel kereta api yang mulai dioperasikan tahun 1825.
c. Robert Fulton. Ia menmukan kapal uap yang diberi nama Clermont.
3. Listrik
a.Andre Ampere, menemukan alat pengukur kekuatan listrik.
b. Luigi Galvani dan Alessandro Volta menemukan aliran listrik ahun 1780.
c. Samuel Morse, Pada tahun 1832 ia menemukan pesawat telegraph.
d. Alex Graham Bell. Pada tahun 1872 menemukan pesawat telepon.
   Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tersebut memacu munculnya revolusi industry.



3 komentar: