A.
Revolusi Perancis
Pada akhir abad
ke-18,tepatnya mulai tahun 1789,Perancis mengalami suatu revolusi dahsyat yang
besar sekali pengaruhnya terhadap kehidupan dan tata pemerintahan Perancis pada
selanjutnya.
1. Perkembangan
Monarki Absolut
Sudah sejak
abad ke-13,raja-raja Perancis berusaha untuk menyingkirkan tuan-tuan feodal
besar dan memusatkan pemerintahannya. Keadaan ini membuat kedudukan raja
menjadi absolut. Kekuasaan raja yang absolut ini dimulai sejak pemerintahan
Raja Louis XIII dan mengalami puncaknya pada masa Louis XIV.
Pada masa Louis
XIV,pemerintahan dilaksanakan tanpa undang-undang, hukum, parlemen, dan tanpa
anggaran belanja yang pasti. Louis XIV memerintatahkan dengan sewenang-wenang.
Bahkan ia mempunyai semboyan le ‘etat
cest moi (negara adaslah saya). Dengan demikian, hukun tetinggi adalah
hukum raja. Namun, pada masa Louis XIV ini tidak terjadi pemberontakan karena
raja sangat tegas dan berwibawa.
Ketika Louis
XIV wafat, ia digantikan Louis XV yang masih berumur 5 tahun. Louis XV
mengangkat Fleurus, gurunya yang juga seorang kardinal sebagai walinya. Pada
masa Louis XV ini,Perancis mengalami masa perdamaian dan kemakmuran karena
kecakapan dan kebijaksanaan Fleurus. Pada tahun 1774,Louis XVI naik tahta
kerajaan. Dia orang baik,namun seorang yang lemah dan tidak bisa memerintah. Ia
selalu mengubah perintah-perintahnya menurut nasehat terakhir seseorang yang
berhasil menghampirinya. Orang yang paling dekat adalah istrinya (Marie
Antoinette) dan para bangsawan seisi istana. Maka pengaruh mereka besar sekali.
Situasi uni
menyebabkan para aparat negara yang sebagian besar adalah
bangsawan,berlomba-lomba memperkaya diri. Mereka berpesta pora dan korupsi.
Bahkan tanpa sepengetahuan raja,mereka menetapkan pajak-pajak baru.
Dalam situasi
pemerintahan yang kacau, raja dan para bangsawan justru semakin kaya. Apalagi
mereka tidak perlu membaya pajak. Di sisi lain, rakyat semakin menderita dan
miskin. Keadaan yang tidak adil ini menambah kebencian rakyat pada raja.
2. Masyarakat
Kelas Menengah dan Paham-paham Baru
Sebelum
revolusi, masyarakat Perancis terbagi menjadi 3 golongan yang masing-masing
memiliki hak dan kewajiban yang berbeda. Golongan-golongan itu sebagai berikut
:
a.
Golongan pertama adalah kaum rohaniwan. Mereka terdiri
atas golongan bangsawan dan keluarga-keluarga terkemuka. Golongan rohaniwan
memiliki hak istimewa atas tanah-tanah pertanian yang luas dan hutan perburuan.
Golongan yang bebas dari pajak dan merupakan pendukung setia dari raja ini,
memiliki 300 orang wakil dalam Etats
Generaux (Dewan Perwakilan Rakyat).
b.
Golongan kedua terdiri atas kaum bangsawan dan tuan
tanah. Golongan kedua ini juga memiliki hak istimewa. Selain memiliki tanah
yang luas dan bebas dari kewajiban membayar pajak,mereka juga boleh memiliki
pasukan sendiri. Bahkan mereka dapat memungut pajak dari rakyat. Golongan ini
memiliki 300 orang wakil dalam Etats Generaux.
c.
Golongan ketiga terdiri atas kaum usahawan, yaitu
pedagang,petani, dan buruh. Para pengusaha ini sering disebut kaum borjuis. Pada mulanya mereka adalah
kelompok pedagang,yang tampil ketika bermunculan kota-kota dagan baru di Eropa.Kaum
borjuis banyak dibebani pajak yang memberatkan. Pada pekembangannya kum
cendekiawan juga masuk dalam golongan ini sehingga selain pengusaha,kaum
borjuis tedii dari para dokter,ilmuwan,sastrawan,ahli politik, dan ahli hukum.
Dalam bidang politik, golongan ini hanya memiliki satu atau dua orang wakil
dari Etats Generaux,walaupun peraturan resmi memberi jatah 600 orang wakil.
Situasi
ketidakadilan yang mewarnai Perancis abad ke-18 itu mengundang reaksi dari
tokoh-tokoh pemikir Perancis. Mereka menghendaki terjadinya perubahan dan
pembaruan dalam tata pemerintahan Perancis. Para tokoh yang mengajukan
paham-paham baru itu, antara lain :
a.
Montesquieu
(1689-1755)
Pakar hukum Perancis ini berasal dari golongan
bangsawan. Ia menghendaki agar Perancis menganut paham monarki konstutusional,
artinya pemerintah kerajaan yang kekuasaannya dibatasi oleh undang-undang
dasar. Dalam bukunya yang berjudul L’esprit
des Lois,ia mencetuskan pendapatnya yang terkenal dengan istilah Trias
Politica. Dalam teori tersebut Montesquieu berpendapat bahwa pemerintahan dapat
berjalan dengan baik jika diadakan pemisahan kekuasaan legislatif (kekuasaan
membuat undang-undang), eksekutif ( kekuasaan menjalankan undang-undang), dan
yudikatif (kekuasaan untuk mengadili pelanggar undang-undang).
Sesuai dengan teori ini,masing-masing kekuasaan itu
tidak boleh saling mempengaruhi. Dengan demikian,diharapkan hak dan kebebasan
warga negara dapat terjamin. Ajaran Montesquieu ini amat berpengaruh, baik di
Perancis sendiri atau luar negeri. Setelah revolusi, Perancis menerapkan ajaran
ini. Bahkan konstitusi Amerika Serikat juga diilhami dari ajaran itu.
b.
Jean Jacques
Rousseau (1712-1778)
J.J Rousseau adalah seorang pengarang dan filsuf Perancis
yang berpengaruh. Dalam bukunya yang berjudul Du Contract Social, dikemukakan bahwa sesuai dengan
kodratnya,manusia lahir dalam keadaan bebas dan merdeka. Segala sesuatu yang
ada di masyarakat ditentukan secara bersama-sama, bukan oleh seorang saja.
Menurut teori Rousseau,terjadinya negara adalah hasil
kontrak (perjanjian) antara rakyat dengan pemerintah. Rakyat mempunyai hak
untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Rakyat adalah pemegang
kadaulatan,sedangkan pemerintah bertindak atas nama dan kehendak dari rakyat.
Perjanjian ini mewajibkan rakyat untuk menaati segala keputusan pemerintah.
Namun di lain pihak, pemerintah harus bertanggung jawab terhadap rakyat dengan
membuat keputusan yang menyangkut kepentingan bersama. Kalau pemerintah
melanggar kontrak tersebut, rakyat boleh mengganti pemerintah tersebut. Teori
Rousseau ini biasa disebut Teori Kedaulatan Rakyat.
c.
Voltaire
(1694-1778)
Voltaire adalah seseorang pujangga dan filsuf Perancis.
Ia terkenal dengan kritik-kritik pedasnya yang tertuang dalm ulasan,kisah,atau
syair-syair. Dalam bukunya Encyclopedia
yang terdieri dari 35 jilid, ia mengkritik keadaan buruh administrasi
pemerintahan itu,keadaan masyarakat, dan gaya hidup bansawan serta gerejawan.
Kritik Voltaire ini sebenarnya mengungkapkan ajaran-ajaran
baru tentang hak asasi manusia, kedaulatan rakyat, hukum,dan kewajiban
pemerintah. Rakyat semakin tersadar bahwa penguasa tidak berhak menindas
mereka.
Dari bahasan-bahasan di atas, dapat dihimpun ada faktor yang mempercepat
timbulnya Revolusi Perancis sebagai berikut :
1).
Faktor politis, yaitu sistem pemerintahan yang absolut,
di mana kepentingan rakyat tidak di jamin. Sementara itu kaum bangsawan terlalu
diistimewakan dengan baik dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik, golongan
bangsawan potensial menindas rakyat.
2).
Faktor ekonomis, terhadap perbedaan menyolok dalam
bidang ekonomi antara golongan atas,dengan golongan bawah, yaitu rakyat kecil
yang biasa disebut golongan III. Di satu pihak raja dan bangsawan yang bebas
dari pajak, hidup mewah dan menghamburkan uang hingga kas negara kosong. Di
pihak lain,rakyat kecil hidup miskin dan dibebani macam-macam pajak.
3).
Faktor sosial, kaum borjuis yang ikut dalam
pemerintahan dan menguasai perekonomian merasa tidak puas karena tidak
memperoleh hak-hak istimewa seperti kaum bangsawan. Meeka lalu menggerakkan
rakyat untuk melakukan revolusi.
4).
Faktor Ideologis, yang dimaksud adalah ide-ide dan
paham-paham dari para cendekiawan, seperti Voltaire, Montesquieu, dan J.J
Rousseau.
Sebab-sebab di atas berkaitan satu sama lain dan semuanya menunjukkan
jadi satu begitu lama sehingga masyarakat tidak dapat menahan lagi dan
meletuslah menjadi revolusi.
3. Meletusnya
Revolusi Perancis 1789 dan Pengaruhnya
Situasi
masyarakat menjelang meletusnya revolusi dicekam bebrbagai ketegangan. Louis
XVI yang amat dipengaruhi oleh istrinya yang berasal dari Austria, membuat
rakyat Perancis membenci Austria dan ratu mereka. Maria Antoinette tidak popule
di mata rakyat karena selain menghambur-hamburkan uang, juga mementang ssegala
pembaruan politik.
Louis XVI
sebenarnya beniat baik ketika ia menerima usulan dari para bangsawan untuk
mengaktifkan kembali Etats Generaux yang sudah tidak bersidang sejak tahun
1614. Pembaruan politik lewat Etats Generaux ini dimaksudkan untuk memperbaiki
perekonomian Perancis yang hancur. Ketika lembaga ini dipanggiluntuk bersidang
pada tanggal 17 Meu 1789, segera timbul pertengkaran hebat soal cara pemungutan
suara dalam sidang. Golongan pertama dan Golongan kedua mengusulkan suara per
golongan sedangkan golongan ketiga mengusulkan setiap orang satu suara.
Di samping
perbedaan cara pemungutan suara, masih ada perbedaan tentang tujuan diadakannya
sidang. Golongan pertama dan Golongan kedua bersidang untuk menghindari pajak
yang akan ditentukan menteri keuangan, walaupun kedoknya membela rakyat kecil,
sedangkan golongan ketiga bersidang untuk memperbaiki nasib rakyat dengan
memuntut perombakan sosial ekonomi secara mendasar. Akhirnya, karena perbedaan
ini, sidang Etats Generaux gagal. Raja yang condong pada kaum bangsawan
memutuskan sidang daiadakan kembali dengan cara yang sama. Keputusan ini
ditentang golongan ketiga yang dipimpin Mirabeau.
Akhirnya pada tanggal 17 Juni 1789,golongan ketiga mengadakn sidang sendiri dan
memproklamirkan diri sebagai Dewan Nasional (National
Assembly).
Golongan ketiga
yang mempunyai semboyan liberte
(kebebasan), egalite (persamaan), dan fraternite (persaudarran), segera
bersidang kembali. Tapi raja membubarkan dengan kekerasan. Hal ini menimbulkan
kemarahan hebat pada rakyat yang akhirnya mengadakan pemberontakan di seluruh
Paris. Pada tanggal 14 Juli 1789 mereka mengadakan penjara Bastille yang
dianggap sebagai simbol penindasan. Peristiwa ini menandai dimulainya Revolusi
Perancis.
Pemberontakan
tidak dapat dikendalikan,bahkan raja sampai menyembunyikan diri di Versailles
untuk menghindari kemarahan rakyat. Tapi rakyat semakin marah ketika mendengar
desas-desus bahwa raja menyiapkan pasukan untuk membasmi pemberontakan. Dengan
kekuatan besar, rakyat menyerbu istana Versailles dan menahan raja pada tanggal
5 Oktober 1789,kemudian dibawa ke Paris dan ditempatkan di Istana Tulleries.
Sementara itu, Dewan Nasional yang kemudian dikenal sebagai Dewan Konstitusi (Contituent Assembly) mengasdakan sidang
untuk membuat undang-undang dasar dan mengambil beberapa tindakan sebagai
berikut :
a.
Menghapus hak istimewa yang dimiliki kaum bangsawan dan
Gerejani.
b.
Diumumkan hak-hak asasi manusia, seperti kesamaan dalam
hak, kebebasan, perlindungan hukum, keamanan, dan kebebasan mengutarakan
pendapat.
c.
Diadakan perubahan secara radikal dalam bidang
pengadilan, keuangan, politik, dan sosial.
d.
Gereja Katolik di bawah pengawasan Negara.
Awal
1791,konstitusi baru sudah selesai dan disodorkan kepada raja untuk
ditandatangani, tetapi raja menolak. Bahkan pada bulan Juni 1791 raja berusaha
melarikan diri ke Austria, namun tertangkap
di Varennes dan dibawa kembali ke Paris. Dewan Konstituante lalu
memperbaiki konstitusi lagi dan selesai pada bulan September 1791. Akhirnya
raja pun menyetujuinya serta berjanji mau memerintah berdasarkan konstitusi
itu. Revolusi Perancis tahun 1789 membawa pengaruh besar terhadap perkembangan kehidupan sosial, politik, dan
ekonomi di Perancis maupun Eropa, serta di seluruh dunia. Di bidang sosial,
Revolusi Perancis mempengaruhi susunan masyarakat feodal yang kemudian
digantikan susunan masyarakat baru yang tanpa penggolongan. Perjuangan hak
asasi manusia pun semakin digalakkan. Di bidang politik, paham nasionalisme dan
liberalisme semakin berkembang. Demikian kekuasaan negara semakin dilaksanakan
secara demokratis dan dibatasi dengan undang-undang. Dalam bidang
ekonomi,sistem gilda dihapuskan karena tidak sesuai lagi dengan asas kebebasan.
Petani pun menjadi pemilik tanah dan pajak-pajak feodal dihapuskan.
B. Revolusi
Amerika
1.
Sejarah Amerika Serikat
Secara
tradisional dimulai dengan Deklarasi Kemerdekaan di tahun 1776, namun
wilayahnya diduduki pertama oleh Amerika asli sejak zaman prasejarah dan
kemudian juga oleh kolonis Eropa yang mengikuti perjalanan Christopher Columbus
dimulai pada tahun 1492.Pemukiman terbesar adalah oleh Inggris di Pantai Timur,
mulai tahun 1607. Oleh para 1770 Tiga Belas Koloni berisi dua setengah juta
orang, yang makmur, dan telah mengembangkan politik sendiri dan sistem hukum
mereka. Ancaman pemerintah Inggris kepada pemerintah Amerika sendiri
menyebabkan perang pada 1775 dan Deklarasi Kemerdekaan pada tahun 1776. Dengan
dukungan militer dan keuangan yang besar dari Perancis, para patriot
memenangkan Revolusi Amerika .Pada 1789, Konstitusi menjadi dasar bagi
pemerintah federal Amerika Serikat , dengan pahlawan perang George Washington
sebagai presiden pertama. Bangsa muda terus berjuang dengan lingkup pemerintah
pusat dan dengan pengaruh Eropa, menciptakan pertama partai politik di tahun
1790-an , dan pertempuran perang kedua untuk kemerdekaan pada tahun 1812
.Diperluas ke arah barat wilayah AS di seluruh benua, menyikat samping penduduk
asli Amerika dan Meksiko, dan modernisasi mengatasi yang ingin memperdalam
ekonomi daripada memperluas geografi. Perbudakan Afrika dihapuskan di Utara,
tetapi permintaan berat dunia untuk kapas biarkan berkembang di negara Selatan
. Pemilihan 1860 dari Abraham Lincoln menyerukan untuk tidak ekspansi lebih
dari perbudakan dipicu krisis sebagai sebelas budak negara memisahkan diri
untuk mendirikan Negara Konfederasi Amerika pada tahun 1861. The berdarah
Perang Saudara Amerika (1861-1865) mendefinisikan kembali bangsa dan tetap
acara ikon pusat. Selatan dikalahkan dan, dalam era Rekonstruksi , AS berakhir
perbudakan, diperpanjang hak untuk Amerika Afrika , dan diterima kembali negara
separatis dengan pemerintah setia. Pemerintah nasional lebih kuat, dan sekarang
memiliki tugas eksplisit untuk melindungi individu. Kehadiran 48 negara yang
berdekatan yang diakui oleh awal 1912, dengan Alaska dan Hawaii ditambahkan
pada tahun 1959.
Berkat sebuah
ledakan kewirausahaan di Utara dan kedatangan jutaan pekerja imigran dari
Eropa, AS menjadi kekuatan industri terkemuka pada awal abad 20. Jijik dengan
korupsi, pemborosan, dan politik tradisional mendorong gerakan Progressive ,
1890-an-tahun 1920, yang mendorong reformasi di bidang industri dan politik dan
dimasukkan ke dalam Konstitusi itu hak pilih perempuan dan Larangan alkohol
(yang terakhir dicabut pada 1933). Awalnya netral dalam Perang Dunia I ,
Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman pada tahun 1917, dan didanai
kemenangan Sekutu. Bangsa ini menolak untuk mengikuti Presiden Woodrow Wilson
kepemimpinan dan tidak pernah bergabung dengan Liga Bangsa-Bangsa . Setelah
satu dekade makmur pada tahun 1920 dengan Wall Street Crash tahun 1929 menandai
awal dari sebuah dekade-lama seluruh dunia Depresi Besar . Sebuah penataan
kembali politik dikeluarkan Partai Republik dari kekuasaan dan terpasang
Demokrat Franklin D. Roosevelt dan mahal nya rumit dan New Deal program untuk
bantuan, pemulihan, dan reformasi. Roosevelt koalisi Demokrat , terdiri dari
etika di utara, serikat buruh, mesin-kota besar, intelektual, dan Selatan
putih, mendominasi politik nasional ke 1960-an. Setelah Jepang menyerang Pearl
Harbor pada Desember 1941, AS memasuki Perang Dunia II berdampingan dengan
Sekutu dan membantu mengalahkan Nazi Jerman di Eropa dan, dengan peledakan yang
baru-ditemukan bom atom , Jepang di Asia dan Pasifik.
Uni Soviet dan
Amerika Serikat muncul sebagai menentang negara adidaya setelah perang dan
memulai Perang Dingin menghadapi tidak langsung dalam perlombaan senjata , para
Race Space , dan intervensi di Eropa dan Asia Timur. Liberalisme tercermin
dalam gerakan hak-hak sipil dan oposisi terhadap perang di Vietnam memuncak
pada tahun 1960-70 sebelum memberikan cara untuk konservatisme pada awal tahun
1980. Perang Dingin berakhir ketika Uni Soviet bubar pada tahun 1991,
meninggalkan AS untuk makmur dalam booming Era Informasi ekonomi yang didorong,
setidaknya sebagian, oleh teknologi informasi . konflik internasional dan
ketidakpastian ekonomi tinggi oleh 2001 dengan serangan September 11 dan
berikutnya Perang Teror dan resesi akhir-2000 .
2.
Masa Kolonisasi
Pada abad ke-17
hingga k-19, banyak penduduk Eropa pindah ke Amerika Utara. Mereka yang pindah
adalah golongan penduduk yang merasa tertindas oleh kekuasaan raja inggris,
terutama golongan puritan. Golongan puritan menolak memeluk agama anglikan yang
merupakan agama resmi di inggris. Ketika
tiba di benua Amerika, para kolonis itu hidup secara berkelompok sesuai dengan
profesi dan keyakinan yang sama. Daerah-daerah itu akhirnya berkembang menjadi
koloni-koloni. Koloni-koloni awal itu antara lain sebagai berikut.
a. Roanake
Dimulai oleh
Sir Walter Raleight tahun 1587 di Pulau Roanake Timur North Carolina. Tanah di
seberang pulau dinamai Virginia untuk menghormati Ratu Elizabeth I (tahun
1558-1603) yang tetap perawan. Ketika pertama kali datang, mereka terdiri atas
91 laki-laki, 17 wanita, dan 9 anak-anak. Tetapi semua kolonis dimusnahkan oleh
suku indian.
b. Jamestown
adalah
pemukiman yang terletak di Pulau Jamestown di Koloni Virginia . Didirikan
sebagai "James Fort" pada 14 Mei 1607 , itu adalah yang pertama
permanen pemukiman bahasa Inggris dalam apa yang sekarang Amerika Serikat ,
berikut beberapa usaha yang gagal sebelumnya, termasuk Lost Colony of Roanoke .
Ini didirikan oleh Perusahaan London (kemudian menjadi Perusahaan Virginia ),
berkantor pusat di Inggris. Kota ini terletak di James Kota Shire pada formasi
tersebut pada tahun 1634 sebagai salah satu dari delapan asli shires dari
Virginia . Dalam satu tahun ini yayasan Jamestown, Perusahaan Virginia membawa
Polandia dan Belanda kolonis untuk membantu meningkatkan pemukiman. Pada 1619,
para budak Afrika pertama dibawa ke Jamestown oleh pedagang Belanda, menandai
awal perbudakan di Amerika Serikat masa depan . George, Bermuda resmi didirikan
(seperti New London) pada tahun 1612, sedangkan James Fort, di Virginia, tidak
untuk dikonversi menjadi Towne James sampai 1619. Selanjutnya, yang terakhir
tidak bertahan ke hari ini. Pada 1699, ibukota Jamestown dipindahkan ke Tengah
Perkebunan , sekitar 8 mil (13 km) yang jauh. komunitas itu, yang juga menjadi
rumah baru College of William dan Mary pada 1693, berganti nama Williamsburg
pada tahun 1699. Jamestown tidak lagi ada sebagai pelunasan setelah pemindahan
ibukota, yang ada saat ini hanya sebagai sebuah situs arkeologi. Di zaman
modern, Jamestown adalah salah satu dari tiga lokasi terdiri dari Segitiga
Bersejarah Kolonial Virginia , bersama dengan Williamsburg dan Yorktown .
Jamestown menawarkan dua daerah bersejarah untuk mengunjungi. Historic
Jamestowne , situs arkeologi di Pulau Jamestown, dilakukan melalui kerjasama
dengan Jamestown National Historic Site , bagian dari Colonial National
Historical Park (sebuah unit dari National Park Service), dan Pelestarian
Virginia . Yang lainnya adalah interpretatif situs sejarah hidup dikenal
sebagai Jamestown Settlement , yang terletak 1,25 mil (2,01 km) dari lokasi
asli dari koloni. Yang terakhir ini dioperasikan oleh Yorktown Jamestown
Foundation dalam hubungannya dengan Persemakmuran Virginia dan didirikan untuk
sesquarcentennial perayaan ulang tahun ke-350-dari Jamestown pada tahun 1957.
Di dekatnya, yang Jamestown-Skotlandia Ferry layanan menyediakan link di bagian
navigasi dari Sungai James untuk kendaraan dan penumpang affords pemandangan
Pulau Jamestown dari sungai.
c. Koloni
Plymouth
adalah koloni
Inggris di Amerika Utara dari tahun 1620 hingga tahun 1691. Pada puncaknya,
Koloni Plymouth meliputi hampir seluruh bagian tenggara Massachusetts.Koloni
Plymouth bersama dengan Jamestown, Virginia, merupakan salah satu koloni
pertama yang didirikan oleh orang Inggris di Amerika Utara. Dibantu oleh
Squanto, seorang penduduk asli Amerika, koloni ini mampu menandatangani
perjanjian dengan Kepala Suku Massasoit yang membantu memastikan keberhasilan
koloni. Koloni ini memainkan peran penting dalam Perang Raja Philip. Namun,
koloni ini dianeksasi oleh Koloni Teluk Massachusetts tahun 1691.
Selanjutnya,
koloni-koloni itu berkembang menjadi 13 koloni. Sejarah asli 13 koloni adalah
kisah kusut memang. Ada banyak cara untuk melihat peristiwa dan, di hadapan
belakang, mudah untuk berpikir Anda memahami Tapi tak ada yang tahu di mana
mereka menuju pada saat itu dan bisa saja berakhir dengan sangat berbeda.
1. Virgiia
2.
Massachusetts
3. New Hamspire
4. New Jersey
5. Marylad
6. Connecticut
7. Rhode Island
8. North Carolina
9. Deleware
10. New York
11. South
Carolina
12. Pennsylvania
13.Georgia
(win tambahonoo
dhewe, sing duwur kuii. Karek tahun mbeg pendirine) Ke tiga belas koloni itu
secara geografis dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu :
New England Koloni
• Provinsi New
Hampshire , kemudian New Hampshire
• Maine
Propinsi Massachusetts Bay , kemudian Massachusetts dan Maine
• Rhode Island
Koloni Rhode Island dan Perkebunan Providence , kemudian Rhode Island
• Connecticut Colony
, kemudian Connecticut Koloni Tengah
• Provinsi New
York , kemudian New York dan Vermont [1]
• Provinsi New
Jersey , kemudian New Jersey
• Propinsi
Pennsylvania , kemudian Pennsylvania
• Delaware
Colony
(sebelum 1776,
Bawah County di Delaware), kemudian Delaware Koloni Selatan
(Virginia dan Maryland terdiri atas Koloni Chesapeake )
• Propinsi Maryland
, kemudian Maryland
• Koloni dan
Dominion of Virginia , kemudian Virginia , Kentucky dan West Virginia
• Propinsi
North Carolina , kemudian North Carolina dan Tennessee
• Provinsi
South Carolina , kemudian South Carolina
• Provinsi Georgia
, kemudian Georgia
3. Latar
Belakang Munculnya Revolusi Amerika
Revolusi
merupakan letusan klimaks dari konflik yang berkembang dalam suatu masyarakat/
Pada kasus Amerika,konflik itu terjadi antara pihak kolonis dan Inggris yang
sudah dimulai sejak awal kolonisasi. Para
kolonis dating ke Amerika dengan tujuan untuk dapat hidup tanpa kekurangan,baik
secara ekonomis maupun politis. Namun dipandang dari sudut Inggris, kolonisasi
itu bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi Negara induk. Oleh karena itu,
pemerintah Inggris tidak mungkin memberi kebebasan pada Amerika. Perbedaan
kepentingan antara para kolonis dengan Inggris semakin berkembang dengan
keluarnya Navigation Act (tahun 1660) dan Staple Act (tahun 1763). Para kolonis
merasa berjasa ikut mengalahkan Perancis dan Indian, sehingga berhak atas
daerah pegunungan Appalachia. Namun tampaknya
justru Inggris memandang kemenangan atas Perancis adalah awal kekuasaan di
tanah koloni. Di bawah Perdana Menteri Grenville, Inggris memulai
mengintensifkan brbagai undang-undang, termasuk Molasses Act (tahun 1773) yang
diperluas menjadi Sugar Act (tahun 1764).
Setahun
kemudian (tahun 1765), Inggris mengeluarkan Stamp Act. Peraturan ini disusul
dengan keluarnya Townshend Act pada tahun 1767 yang mengatur bahwa gubernur
yang bertugas di koloni-koloni harus dibayar oleh pemerintah Inggris.
Masyarakat koloni lalu bersemboyan no taxation without representation (tidak
akan membayar pajak kalau tidak ada perwakilan. Tetapi semboyan ini tidak
digubris. Aksi penentangan yang paling keras dating dari koloni Massachusets.
Di bawah pimpinan Samuel Admas, mereka mementang keuasaan Parlemen Inggris dan
membentuk Committee of Correspondense pada tahun 1772. Komite ini bertujuan
untuk menjalin komunikasi dengan koloni lain,bahkan kemudian koloni-koloni yang
lain membentuk komite yang sejenis.
Pada tahun
1773,kembali Inggris mengeluarkan Tea Act yang mengharuskan pedagang Amerika
membayar cukai 2 kali, sedangkan anggota EIC (East Indian Company) hanya satu kali. Hal ini
jelas membuat pedagang Amerika kalah bersaing. Kelompok Samuel Admas memboikot
undang-undang ini dalam suatu peristiwa The Boston Tea Party (Pesta The
Boston). Mereka menyamar sebagai Indian dan merebut kapal pengangkut the asal
Inggris. Kemudian menumpahkan seluruh isinya ke laut. Inggris mereaksi gerakan
boikot ini dengan mengisolasi Messachusets. Tetapi tidak menyurutkan perjuangan
mereka, bahkan dari Committee of Correspondense terbentuklah minute man. Yang
merupakan embiro tentara Amerika.
Selanjutnya di
berbagai koloni muncul Provincial Conggres yang berfungsi sebagai pemerintahan
bayangan. Pada bulan September 1774, diadakan First Continental Conggres yang
mengambil keputusan untuk mengajukan petisi agar raja Inggris mencabut semua
undang-undang yang merugikan koloni,dan memuntut agar kolonis diakui sederajat
dengan warga Inggris di Eropa. Selain itu,dibentuk The Continental Association
yang mengorganisir aksi di seluruh koloni. Larangan untu bekerja sama ekspor
impor dengan Inggris merupakan tindakan nyata. Inggris tidak mau mendengarkan
para kolonis, bahkan menggunakan kekuatan militer untuk menumpas mereka.
Akhirnya, pada Second Continental Conggres bulan April 1775, dibentuk tentara
Amerika yang dipimpin oleh George Washington sebagai panglima tertinggi
4. Pernyataan
Kemerdekaan 4 Juli 1776 dan Pengaruhnya
Seiring dengan
meruncinngnya konflik antara koloni dengan Inggris,mulai berkembang suatu kesadaran baru bahwa Amerika
harus memisahkan diri dari Inggris dan menjadi bangsa yang merdeka. Tokoh yang
dianggap sebagai pembawa kesadaran baru itu adalah Thomas Paine, penulis buku
berjudul common sense yang berisi tentang pentingnya kemerdekaan. Selanjutnya,
Continental Conggres dengan empat pemimpinnya yang terkenal, yaitu Thomas
Jefferson, John Adams, James Wilson, dab Alexander Hamilton mengadakan
pemungutan suara pada tanggal 2 Juli 1776. Dua hari kemudian, 4 Juli 1776, tiga
belas koloni menyatakan kemerdekaan sebagai Negara Amerika Serikat. Deklarasi
itu dicetuskan di Philadelphia.
Deklarasi
kemerdekaan itusecara tegas menyatakan perpisahaan koloni-koloni Amerika dari
Inggris. Inspirator deklarasi itu adalah Thonmas Jefferson. Isi delkarasi
dibuka dengan pernyataan bahea manusia diciptakan setara, serta memiliki hak
hidup, merdeka, dan bahagia. Kemudian, deklarasi ditutupdengan proklamasi
kemerdekaan. Dibawah deklarasi diterapkan 56 tanda tangan para anggota kongres
yang mewakili 13 koloni. Adapun presiden pertama Amerika Serikat adalah George
Washington.
Pernyataan
kemerdekaan Amerika Serikat ini berpengaruh pada timbulnya benih-benih
demokrasi di Eropa. Timbulnya Revolusi Perancis (tahun 1789) merupakan bukti
adanya pengaruh Revolusi Amerika. Juga di negara-negara Eropa lainnya timbul
gerakan yang menentang tindakan yang menindas rakyat. Revolusi Amerika selain mencetuskan
Declaration of Independence, juga American Bill of Right yang mengembangkan
hak-hak asasi manusia.
C. Revolusi
Rusia
Revolusi Rusia
diawali rasa tidak puas terhadap pemerintah otokrasi Tsar (kaisar). Rasa tidak
puas itu merata hampir di semua golongan masyarakat di kalangan petani yang
haus tanah, kaum protariat industri yang baru, kaum bawahan angkatan
bersenjata, kaum terpelajar yang tertekan, minoritas-minoritas kebangsaan dan
keagamaan yang tertindas, serta sebagian besar kaum borjuis dan kaum ningrat.
Di antara
golongan-golongan oposisi yang terpenting ialah kaum demokrat konstitusional
yang moderat, kaum sosialis revolusoner (bagian besar petani dan intelegensia),
serta kaum sosial demokrat marxist
(yang pecah menjadi golongan Bolshevik
dan Monshevik).
Pada tahun 1905
seiring dengan kekalahan perang Rusia melawan Jepang, meledaklah rasa rasa
tidak puas itu berupa rangkaian pemogokan dan pemberontakan yang keseluruhannya
dikenal sebagai Revolusi 1905. Hasilnya hanya berupa pemberian hak-hak sipil
dan pembentukan suatu parlemen (Duma), tetapi hak-hak itu segera dibatasi oleh
perdana menteri stolypin. Kekecewaan
rakyat masih berlanjut.
Kekalahan-kekalahan
Rusia dalam perang dunia I dan kebijaksanaan reaksioner Tsar Nicholas II
semakin meruncingkan keadaan. Puncaknya adalah meletusnya gerakan rakyat pada
bulan Maret 1917 (menurut penanggalan gaya lama bulan Februari,oleh karenannya
disebut Revolusi Februari).
Kaum buruh yang
mogok di Petrograd (ibu kota waktu itu,sekarang bernama Leningrad) merebut kota
tersebut, sedangkan Duma menuntut pemerintah Nicholas untuk bubar dan
menegakkan pemerintahan sarurat di bawah pangeran Lvov. Tsar pun turun takhta
pada tanggal 15 Maret 1917.
Revolusi Rusia
semakin menyakinkan dunia bahwa kekuasaan mutlak dan semena-mena pasti akan
jatuh karena berhadapan dengan kekuatan rakyat yang juga punya hak untuk hidup
bebas dan mengekspresikan kebebasannya.
D.
Revolusi Industri
1. masyarakat inggris abad ke-18
Revolusi industry merupakan perubahan radikal dalam bidang industry yang
berlangsung di eropa dalam perjalanan abab ke 18. Keadaan alam di Inggris
memang mendukung terjadinya revolusi. Bumi Inggris mengandung biji besi dan
batu bara yang baik mutunya. Keduanya merupakan bahan utama untuk industri.
Batu bara digunakan untuk bahan bakar mesin-mesin, sedangkan besi merupakan
bahan baku industry berat.
Kekayaan alam ini harus digali dan diolah, untuk itu diperlukan manusia
yang mau bekerja keras. Masyarakat inggris merupakan sosok yang tekun dan
rajin. Mereka didukung oleh lembaga Ilmiah yang bernama The Royal Society for
Improving Natural Knowledge, yang didirikan tahun 1662. Para ahli memperoleh
kredit untuk mengambangkan industry.
Revolusi industry didukung oleh adanya revolusi agraria dan timbulnya paham
ekonomi liberal. Revolusi agraria menunjuk pada perub ahan fungsi tanah, dari
lahan pertanian menjadi peternakan. Hal ini karena abad ke 17 dan 18 permintaan
wool meningkat pesat, sedangkan harga gandum justru mengalami kemunduran.
Perusahaan dagang di inggris pun memperlancar kegiatan industry. Badan
usaha seperti EIC (East Indian Company) dan Plymouth berperan dalam menyediakan
bahan baku dan memasarkan hasil industry
2. Munculnya Revolusi Industri
a.Pemilik modal dan perilaku ekonomi
Revolusi Agraria menyebabkan
banyak penduduk yang kehilangan pekerjaannya di bidang pertanian.Akhirnya,
mereka pergi ke kota menjadi buruh di pabrik-pabrik,namun tidak sedikit dari
mereka yang menjadi pengangguran dan gelandangan.
Hal ini dimanfaatkan oleh para pemilik modal yang telah di ilhami dengan
paham ekonomi liberal, oleh para pakar ekonomi seperti David Ricardo, Adam
Smith, Thomas Robert Malthus dan John Stuart Mill. Para pemilik modal segera
membangun tempat-tempat industri baru. Sistem ekonomi liberal yang didukung
sepenuhnya oleh pemerintah inggris kini akirnya menumbuhkan industry-industri
baru di inggris.
Untuk keperluan revolusi
industry, mka di Inggris dilakukan perubahan-perubahan seperti :
1. dari industry rumah dan industry gilda ke industry masal/pabrik/mekanisasi.
2. batu bara dan baja menjadi bahan utama industry
3. dari cara menghasilkan barang utuh atau jadi (generalis) menjadi
penghasil bagian barang yang kemudian di assemblink menjadi barang jadi
(spesialis)
4. dari permintalan tradisional menjadi pabrik-pabrik tekstil yang serba
mesin/besar/modern dan missal
5. perubahan teknik pertanian yang sangat ilmiah, yang semula sangat
tradisional.
b. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
abad ke-18 di Eropa merupakan
abad pemikiran dan penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Periode tahun 1701-1800 disebut sebagai abad pencerahan atau pemikiran
(aufklung). Revolusi industry di inggris semakin terpacu dengan adanya
penemuan-penemuan baru di bidang teknoligi. Penemuan ini adalah sebagai berikut
:
1. mesin
a. james Hargreaves. Ia menemukan alat pengintai tahun 1762 yang diberi
nama spinning janney.
B Richard arkwright dan johnkay. Mereka menemukan alat tenun otomatis
tahun 1768. Alat tenun ini digerakan dengan tenaga air, sehingga mengembangkan
industry di tepi-tepi sungai.
c. issac m.singer. ia berhasil menemukan mesin jahit sejak tahun 1815, ia
memperoleh hak paten atas temuannya dengan nama I.M.Singer Company.
d. blaise pascal. Ia menemukan mesin hitung, yang kelak dekembangkan
Gottfriend Leibnitz dalam bentuk kalkulator tahun 1694.
2. pengangkutan
a. James Watt. Tahun 1763,ia menemukan mesin uap yang merupakan
pengembangan dari temuan Thomas Newcomen. Mesin uap James Watt, merupakan inti
dari revolusi industry, sehingga ia dianggap sebagai bapak revolusi industry.
b. Richard Trevithick. Pada tahun 1804, ia menemukan lokomotif tenaga uap
yang pertama. Penemuan lokomotif ini dikembangkan oleh George Stephenson.
Kemudian, George Stephenson dengan dibantu putranya, Robert Stephenson, juga membangun
rel kereta api yang mulai dioperasikan tahun 1825.
c. Robert Fulton. Ia menmukan kapal uap yang diberi nama Clermont.
3. Listrik
a.Andre Ampere, menemukan alat pengukur kekuatan listrik.
b. Luigi Galvani dan Alessandro Volta menemukan aliran listrik ahun 1780.
c. Samuel Morse, Pada tahun 1832 ia menemukan pesawat telegraph.
d. Alex Graham Bell. Pada tahun 1872 menemukan pesawat telepon.
Penemuan-penemuan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi tersebut memacu munculnya revolusi industry.